Selasa, 17 Juni 2014
Pondok Jowi : Nasi Bakar dengan Nuansa Jawa-Bali
Nasi merupakan makanan pokok yang sudah pasti digemari oleh semua masyarakat, terutama di Indonesia. Namun, kurang pas rasanya jika belum mencoba nasi bakar yang tidak kalah dengan nasi olahan lainnya.
Pondok Jowi, menyediakan nasi bakar yang akan memanjakan lidah anda. Terletak di jalan Kasuwari II No. 1 Manahan, Solo (Telp 0271-718513), tepatnya di belakang Kolam Renang Tirtomoyo. Rumah makan ini buka pukul 10.00-22.00. Awalnya rumah makan yang sudah berdiri sejak 2007, merupakan rumah seorang desainer yang kemudian di beli serta didesain ulang oleh pemilik rumah makan ini. Nama Jowi ini diambil dari nama pemilik rumah makan ini, Joko Widiarto. Olehnya, rumah makan tersebut di sulap menjadi rumah makan dengan nuansa jawa-bali dengan pernak-pernik berupa gebyog yang merupakan ciri khas Jawa serta patung Hindu yang merupakan ciri khas Bali. Namun sejarah dari rumah ini tidak hilang, dibuktikan dengan adanya Mannequin serta beberapa karya desainer pemilik sebelumnya. Alunan musik jawa-bali serta suara gemericik air menambah kesan damai layaknya di pedesaan. Dari informasi yang kami terima melalui salah satu pegawai disana, pemilik memilih perpaduan jawa-bali karena menghasilkan suasana yang nyaman bagi pelanggan disana.
Pintu Utama dengan pernak-pernik khas bali
Gebyog, khas jawa, menambah suasana kuno di rumah makan ini
Beberapa barang pemilik rumah sebelumnya masih terpajang di sekitar rumah makan inii
Ide untuk memilih nasi bakar sebagai menu utama dicetus dari pemikiran keluarga pemilik. Rumah makan yang belum membuka cabang ini merupakan usaha keluarga yang sebagian pegawainya merupakan anggota keluarga dari pemilik itu sendiri. Pondok Jowi ini juga menyediakan makanan berupa penyetan, otak-otak serta minuman khas Pondok Jowi.
Nasi bakar khas Pondok Jowi ini dibungkus dengan daun pisang yang di dalam nya terdapat sambal terasi serta ikan teri yang di masukkan dalam nasi. Dihidangkan dengan cobek serta lalapan menjadikan menu nasi bakar menjadi lebih lengkap untuk dijadikan hidangan makan siang ataupun makan malam anda. Tak mau kalah, minuman khas Pondok Jowi ini menghidangkan es serut dengan berbagai aneka topping dari buah-buahan hingga jeli yang menambah keindahan serta kesegaran minuman ini. Dengan harga 3.500-20.000 anda sudah bisa menikmati menu khas Pondok Jowi.
Dibungkus dengan daun pisang menambah kelezatan dari nasi bakar khas Pondok Jowi
Salah satu minuman khas Pondok Jowi
Terlihat pengunjung menikmati suasana yang ditawarkan Pondok Jowi.
Senin, 09 Juni 2014
Meriahkan Milad CFD, Solo Adakan Kegiatan Solo Menyapu

Rabu, 18 April 2012
Cerita mereka
Hari ini saatnya kembali beraktifitas seperti biasa,, yaa sekolah. Senin pagi kembali menyapa, dan seperti biasa berangkat agak siang. Tadi malam sepertinya aku tidak belajar.. padahal jadwal lumayan padat, upacara kalo ada sih, fisika cuman satu jam hehe, English conversationnya dua jam, habis istirahat lanjut kimia dan sejarah,, siangnya di dua jam terakhir biologi.. hoahmm. Aku lupa tadi itu da upacara apa enggak,, seingetku setelah masuk jam English conversation disuruh ke perpustakaan buat cari tugas.
Perjalanan ke perpustakaan terlihat di tengah lapangan ada yang lagi latihan PBB.. waktu itu aku jalan bareng sama dinar, sama shahnas juga. Di tengah lapangan aku melihat ada yang aneh… hahaha si bejo salah terus gerakannya, mungkin karna lihat ceweknya lagi jalan. Dasar bocah cengengesan kata orang – orang. Sontak melihat itu aku langsung berbisik ke yang punya pacar.. dan ternyata dia tak tau kalau cowoknya salah terus gerakannya. Aku bilang, “dia grogi tuh ada kamu”. Dan ternyata bukan aku saja yang berpendapat demikian.. teman – teman yang lain pun ikut bercuap – cuap melihat tingkah bejo.
Kita lupakan yang ada di lapangan,, lanjut terus menuju perpustakaan. Di dalem perpustakaan apa yang kita lakukan? Sudah tertebak pastilah kita mengesampingkan tugasnya,, apalagi itu tugas nggak dipake saat itu juga. Ya pasti deh anak cewek yang mencolok.. dimanapun ada kesempatan buat ceita pasti deh langsung dikeluarin semua. Saat itu aku duduk dekat dinar, di samping dinar ada shahnas. Dan ternyata ada temen yang nggak perlu sebut merk,, dia bercerita sedang berantem dengan cowoknya,, lagi anak – anak yang lain pun ikut nimbrung cerita ini itu.. aku hanya jadi pendengar saja waktu itu. Lama berbincang ternyata sudah waktunya meninggalkan perpustakaan.
Saat istirahat pertama itu kami tetep menjalankan rutinitas di jam istirahat yaitu ngobrol diluar kelas. Kelas kami menghadap ke tengah lapangan dan otomatis pandangan kita dari depan kelas ya tertuju pada sosok – sosok berseragam di tengah lapangan tadi. Para regu PBB yang salah satunya ya ada si bejo.. pastilah ia yang jadi perbincangan kami. Iya tingkah dia yang mengundang tawa dan rasa jengkel, dan lagi jadi perbincangan karna buat iseng – isengan jadi bahan olokan dengan ceweknya yang saat itu ada bersamaku dan anak – anak yang lain di depan kelas.
setelah bel istirahat usai kita lanjut ke pelajaran berikut yaitu kimia. Saat pelajaran kimia aku punya firasat bahwa nanti pelajaran sejarah lagi – lagi kosong soalnya kelas sebelah yang seharusnya jam sejarah justru anak – anaknya ada yang keluar kelas. Dan ternyata tebakanku nggak meleset.. waktu satu jam pelajaran kosong, ya lumayan ah. Berhubung jam kosong dan nggak ada tugas dari guru akhirnya memutuskan untuk keluar kelas.. nggak perlu jauh – jauh cukup di depan kelas saja. Tapi tidak dengan tangan kosong kita keluar kelas,, kita membawa buku biologi karna denger – denger sih ada ulangan mendadak. Tidak lagi menjadi hal baru kalau buku yang tadi kita bawa untuk berbincang diluar kelas pun hanya menjadi pegangan di tangan saja. Memang kita niatnya pengen berbincang – bincang melanjutkan obrolan di perpus tadi.
Sebenarnya tidak ada topic yang ditentukan sih.. tapi entah kenapa hari itu ceritanya tentang pacar atau enggak tentang gebetan. Entah yang lagi berantem, entah yang lagi backstreet, entah yang lagi galau dengan gebetannya karna merasa di gantungkan,, hahh memang aneh dasar cinta monyet. Tapi ada satu yang bikin aku sedikit lebih melebarkan telingaku.. mereka bercerita tentang rumitnya dengan perbedaan. Kita sebut saja si A bercerita tentang hubungan backstreetnya yang lagi – lagi ketahuan dengan si ortu… sangatlah kurang canggih menurut anak – anak sih seperti itu. Dan menurutku memang demikian atau mungkin karna terlalu menantang maut haha. Lanjut ke cerita selanjutnya yang masih berhubungan dengan rumitnya perbedaan,,, sebut si B, dia bercerita tentang pacarnya yang konyol itu.. dia juga bercerita tentang ibu si pacar yang akan berulang tahun dan dia bimbang ingin datang kerumah atau tidak. Kusaankan saat itu untuk memikirkannya lagi,, orang mereka juga baru berjalan kurang lebih satu bulan kalau memang belum berani ya nanti dulu saja juga no problem kan. Lanjutttt ke si C, dia bercerita tentang pengalaman kakaknya yang mungkin tidak perlu ku ungkap disini. Hmm mendengar cerita mereka aku hanya bisa tersenyum tipis dan sedikit membei sedikit komentar,, maklum hari ini aku sedang bad mood. Sempat aku terpikir dalam hati dan yang akhirnya aku lontarkan kepada mereka.. hmm ternyata disekelilingku makin sering ku temukan cerita tentang perbedaan. Huhhh males deh jadinya.
Masih asik bercerita ternyata bel istirahat kedua pun berderiing,, dan benar buku biologi yang tadi dibawa pun tak sempat untuk dibaca,, yang artinya apabila nanti benar – benar ulangan mendadak ya tau deh,, itu urusan nanti haha. Saat selesai waktu istirahat kedua pun wajah – wajah tegang menanti di dalam kelas, menunggu kepastian ulangan atau tidak. Daaannnn OMG ternyata ulangan mendadak pun tetap dilangsungkan. Hah apadaya ya sebisanya lah, memang nggak belajar sama sekali. Terlihat sepulang sekolah wajah – wajah “ngefly” kata anak – anak.
Selasa, 17 April 2012
Menyendiri untuk tersenyum kembali
Setiap individu mempunyai cara masing – masing dalam mengatasi masalah mereka. Misalnya ada yang ingin menyendiri dalam menghadapi masalahnya dalam arti ingin introspeksi diri dan ingin menenangkan pikiran mereka,,, ada juga yang ingin lari dari kenyataan,, ada juga yang lebih memilih untuk mencurahkan masalah mereka kepada temen atau kerabat terdekat mereka, dll. Problema kehidupan memang akan semakin rumit dan semakin sulit sejalan dengan bertambahnya usia. Semakin dewasa masalah yang kita hadapi seakan bertubi – tubi datangnya.
Masalah setiap individu pasti berbeda – beda.. dan mungkin yang sedang saya hadapi saat ini tidak ada apa-apanya dibandingkan masalah mereka yang ada diluar sana. Tapi kenapa aku terlihat seakan dikalahkan oleh problema ini,, mengeluh saja,, tapi mengeluhku ini pada diri sendiri yang justru bisa membuatku merasa tak berdaya.
Akhir – akhir ini masalah datang silih berganti dan belum ada tanda – tanda akan segera usai. Wajahku kini semakin terasa tak berbentuk,, perasaanku pun semakin terasa perih tergores. Wajahku terasa tertekuk,, mataku terasa lelah dengan setiap hari meneteskan air mata,, ragaku pun terasa lelah.
Memang aku lebih sering menyendiri dan menyimpannya sendiri dibandingkan bercerita kepada orang lain. Sekalipun aku bercerita, itu hanya secuil rasa tak berdayaku,, itu bukanlah apa – apa. Aku merasa tenang dengan menyendiri,, aku merasa lega dengan menangis,, aku merasa seikit tercurahkan dengan mencoretkan rasa ini dalam untaian kata. Bukannya aku ingin tertutup, namun aku belum merasa siap untuk bercerita, karna aku tidak mengerti apa yang akan aku ceritakan,, aku sendiri pun belum sepenuhnya paham dengan semua ini.
Terkadang merasa sepelik inikah yang harus kuhadapi ? serumit inikah ?
Kembalikan senyumku !!!!!! menyendiri untuk tersenyum kembali. Aku yakin senyumku akan segera kembali menemani hari – hariku. Aku nggak mau terus – terusan terlihat seperti orang bodoh yang hanya bisa meratapi nasib. Ayo sandy bangun…… diluar sana banyak yang menanti senyummu.
Hargai perasaan seseorang
Terlamun dalam lamunan sepi .Meratapi yang datang bertubi – tubi . Bukan ketenangan yang datang melainkan kegundahan. Tidak taukah mereka aku sudah cukup tak berbentuk sekarang. Capek secapek capeknya mencoba menghadapi ini semua. Mungkin mereka yang tidak tau akan melihat aku baik – baik saja, tak ada masalah denganku,..padahal remuk di dalamnya.
Kondisi fisik sedang sangat buruk,,, ditambah lagi batin yang tergoncang. … . kita ambil saja contoh yang masih hangat – hangatnya. Berawal dari masalah yang sebetulnya tidak begitu penting untuk dipermasalahkan serumit ini. Bisa kan seharusnya dibicarakan dengan baik – baik tanpa harus menyakiti perasaan orang lain? Sungguh,, demi Allah perkataan anda sungguh menyakitkan,,, sungguh tidak menyangka anda seperti itu. Sungguh aku jadi tidak mengenal anda , kejam. Aku ini juga punya perasaan yang tak sepantasnya anda lukai seperti itu .. dan ingat ini tidak sepenuhnya salahku.. atau memang sama sekali bukan salahku. Bukannya aku tidak ingin disalahkan, tapi memang aku tidak merasa salah.
Luka… luka yang sudah terlanjur membekas teramat dalam memang sulit untuk dihapus.. apalagi luka perasaan karna sebuah perkataan yang sangat tajam melukai perasaanku. Aku juga punya hati, hatiku tidak sama dengan batu, jadi aku juga bisa sakit hati,, apalagi aku orang yang perasa dan pemikir. Tega sekali anda seperti itu.. entah anda sadar atau tidak sadar telah melukai namun apa daya ini sudah terjadi. Sekalipun anda minta maaf, saya akan memaafkan dengan tulus. Saya memaafkan anda, .. saya bisa memaafkan tapi sulit untuk melupakan.
Luka itu juga membuatku lagi – lagi membuang mutiara air mataku dengan percuma… belum kering pipiku dibasahi olehnya dengan masalah yang lebih penting, kini justru anda mengundangnya kembali dengan masalah sepele seperti ini. Kecewa anda terhadapku ? justru saya yang kecewa terhadap anda. Hmm dan sampai saat ini anda belum menunjukkan batang hidung anda untuk meminta maaf,, sebetulnya walaupun anda tidak minta maaf saya juga sudah memaafkan anda. Tapi alangkah lebih baiknya meminta maaf akan kesadaran sendiri, bukannya karena paksaan bukan ?
Sabar.. sesabar sabarnya saya. Walaupun sering dan teramat sering air mata selalu membasahi,, jantung berdegup kencang karena pikiran ini itu,, tapi saya yakin bisa melewati ini semua.
Kamis, 05 April 2012
belum terpikirkan judulnya
Malam ini lagi – lagi kembali terjaga dengan tak terdengar lagi suara riuhnya keramaian kecuali televisi yang masih kubiarkan menyala (ya jelas sepi lha wong sendirian dirumah). Pintu sudah dikunci, lampu – lampu yang tidak perlu dinyalakan juga sudah dimatikan. Kini saatnya masuk kamar,diatas kasur pake selimut, ambil nb dan modem untuk siap dinyalain, dan tak lupa ponsel tetep mendampingi ..hahaha. sudah hampir tengah malam namun rasa kantuk itu tak jua datang. Ehmm mungkin lagi dikasih kesempatan buat nglanjutin smsan sama @#$%! (nggak boleh sebut merk, biar yang merasa aja yang tau) orang yang saat ini cukup dekat denganku....berhubung ponsel getar ya diladenin hehehe.
Konsen kemana ini aku ?? televisi masih nyala, duduknya didepan nb, disebelah juga ada ponsel yang sabar menunggu balasan darinya. Sesekali tertuju pada televise diluar kamar, yaa maklum film nya lagi bagus hahaha. Lagii…sekarang giliran jemariku yang bergerak melampiaskan kata – kata yang sudah berloncatan kesana kemari ingin segera keluar. Sesekali terdiam sambil menopang kepala ini dengan kedua tanganku memikirkan apa lagi yang musthi aku lontarkan.. oiyaa televise sudah sempat kusapa dan sekarang biarkan dia terlelap kembali, jemariku juga sudah mengelus abjad – abjad itu.. sekarang giliran ponselku sayang yang menunggu lirikan dariku.
Berhubung ngomongin soal ponsel nih.. sekalian saja tanyain kabar poselku. Nampaknya dia senang menerima pesan darinya.. maklum lah nggak tiap hari kan hahaha. Ternyata bukan dia aja yang seneng, tapi juga aku, hmm nggak mau munafik sih haha. Buktinya tak ku sangkal kalau memang aku sempat tersenyum kecil menerima pesan darinya. Haha ya sudahlah dilanjut saja
Hahhh suara apa itu (!@#$%*&^%$#) ..haha ternyata suara perutku berteriak “aku lapar..aku lapar”. Tengah malam gini siapa yang mau dengar.. aku iya aku sempat ingin beranjak dari ranjang untuk mengambil makanan.. tapi rasa enggan itu menahanku.. lagian lauknya juga udah masuk kulkas, lagian aku juga males keluar kamar karena memang sssttt sepi sekali..takut hhehe. Hmm sabar yaa tunggu besok aja sekalian (ngelus – elus sumber suara tadi).
Hmm semakin larut.. sudah hampir pukul 02.00 dan aku masih terpaku sendiri menunggu rasa kantuk itu datang.. sendiri karena ternyata ponselku belum kasih kabar balasan pesan darinya, itu artinya dia tertidur [lagi] haha. Beruntungnya besok hari libur.. jadi nggak perlu mikir besok pagi bangun jam berapa.. padahal walau begitu pasti tetep aja bangunnya pagi.
Hmm hampir pukul 02.00 tepat, tidur aja mungkin yaa.. daripada aku harus terpaksa hanya memejamkan mata ku 2 jam saja seperti kemarin.
Hmm tapi sepertinya keputusan untuk membaringkan ragaku belum tepat. Meskipun raga sudah terbaring namun mata ini tak kunjung terpejam. Apalagi yang kupikirkan, bosen deh kalo udah kayak gini. Karena lagi sendiri, sepi, bingung mau ngapain, jadinya pikiran mulai melayang kemana mana nih. Dan pasti tidak lepas justru mengundang air mata. Kalian tau tidak,, lelah sudah aku seperti ini tanpa sebab yang jelas. Pengen tidur yoo susah tidur.. mau nggak mau udah deh dipaksa aja daripada makin sembab.
Beberapa jam berlalu, tepatnya siang ini.. iya siang ini. Badan terasa sangat lemah dan tidak bertenaga. Terbaring diatas kursi didepan televise dengan maksud untuk menghibur diri. Seringkali tangan ini meraba tubuh ini dan terasa sedikit demam. Tangan ini juga sesekali sedikit memijat kepala yang semakin terasa pusing. Hmm mengeluh,, tapi dengan siapa..tak ada siapa – siapa disini.. biasanya mengeluh sama ibu tapi tidak memungkinkan untuk saat ini. Sedikit tertahan merasa sakit raga ini mencoba untuk bangun dan melupakan rasa sakitnya.
hingga kita tua nanti
Sekejap aku terbayang saat yang akan tiba dalam waktu yang masih lama…hahaha.. tentang aku dan jodohku kelak .hahaha.
Sayang…
Aku ingin akulah yang kaulihat ketika kau bangun dari tidurmu
Aku ingin akulah yang pertama kau sapa saat kau membuka mata
Aku ingin akulah yang pertama kali menemukan uban diantara helai – helai rambutmu dan menggaruknya ketika kau mengeluh kulit kepalamu menjadi gatal tak seperti biasanya. Dan ketika helai rambut itu kian bertambah, aku akan dengan suka cita membantu menyisirnya tanpa perlu membutuhkan pewarna rambut. Tak perlu khawatir, aku akan membantu mencarikan kacamatamu ketika kau lupa menaruhnya.
Sayang …jangan ragu meraih tanganku untuk jadikan peganganmu. Aku tidak ingin muluk – muluk. Aku hanya ingin menghabiskan masa tuaku bersamamu kelak.
Sempatkanlah esok kelak engkau juga dapat meraba rambutkuyang mulai beruban.. agar aku juga dapat memamerkan gigiku yang mulai tanggal.
Sempatkanlah juga menemaniku melihat anak cucu kita kelak.. agar supaya kita bisa menghampiri mereka, karna mungkin mereka akan sedikit sibuk dengan urusan mereka sehingga sulit untuk menemui kita.
Sayang.. aku ingin tetap bersamamu hingga kita tua nanti.. tetaplah lontarkan kata cinta kepadaku meski mungkin saat itu pendengaran kita sudah mulai terganggu. Jangan sungkan berteriak di telingaku.. karna aku tetap mengharapkan ungkapan kasih sayang dari bibir manismu.
Bila memang waktu merubah segala jaman
Bila memang tak ada yang abadi
Namun aku tetap berharap bahwa cinta kita tak akan berubah dan akan tetap abadi
Aku berharap sepanjang waktu yang kita miliki , kita tetap bisa membina kasih sayang kita berdua dan saling menggenggam tangan kita hingga kita dipisahkan oleh maut.
Udah deh sampe sini aja dulu
Hmm,,, berharap boleh lah yaa.. sedikit bermimpi boleh lah yaa haha
Langganan:
Postingan (Atom)